“katanya kelas unggulan, kok begini sih?” mungkin kalimat itu udah ga asing lagi di telinga anak anak 96. In this limited-page, the makers will tell y’all about class 96 dari asal usul sampe apa-aja-yang-udah-dilakukan di 96. So, we hope you're not getting bored from reading this and enjoy! ;)
Berawal dari sebuah kertas pembagian kelas yang berisi nama nama, maka berkumpulah anak orang yang membentuk sebuah kelas, 9-6. Setelah beberapa hari sekelas, munculah berbagai macam pemberontakan dan aksi demonstrasi dari anak-anak (ya nggak lah-_-). Di 96 terdampar berbagai macam tipe dan versi orang, tapi kita tetep Bhinneka Tunggal Ika brlooh. Just like the others, 96 juga punya nickname “Salaxis” karena ada sebuah perkumpulan para cowo (nb: bukan boyband dan bukan pula gay) yang bernama “bejaters”, terdiri dari Ary, Nabiel, Tegar, Yesaya, Naufal, dan Sulthon.
Selain itu juga ada Bayu, Damar, Shiva, dan Yoga yang ketawanya gabisa berhenti gatau kenapa. Aji yang takut sama semi-laki laki atau nama ilmiahnya banci. Ezzan - Novian “dikong” yang suka ngambil alat tulis anak-anak. Uci - Inda yang paling berisik atau “Toa” dan Iffat yang hampir ga pernah ngeluarin suara di kelas. Vebri yang selalu ceria riang gembira setiap hari dan suka bikin ulah sama temen-temennya. Ary, adeknya Sule yang centil. Sulthon “jambul 9cm” yang gayanya bijaksana dan punya bahasa superduperwoper baku di kelas. Alyaa yang selalu berimajinasi sama Dini, Liza, dan Kenia. Fatrin - Nia, 2 bocah kurang bahagia yang ga pernah lepas. Tesya - Candra “couple bendahara” yang selalu mintain duit ke anak-anak setiap hari (tenang aja mereka bukan “couple Gayus”). Yolanda yang kalem nan anggun. Sayed yang selalu menebarkan senyum lebar like :D karena dia pake behel (iya, gue tau kok ini ga nyambung). Yaser “Youtube celebrity wanna be” karena berhasil me-lipsync lagu Baby nya JBieber, like yaa “. Aldi “bhonce” yang ngomongnya asal ceplos. Ica yang tersering dicari setiap harinya. Nining yang biasa dipanggil “Umi” dengan pasangannya “Abi” Nabiel. Putri - Muthia yang diem diem menghanyutkan. Nadya “chibi” yang cerewet. Yesaya yang selalu nge-galau di balkon depan 96 pas istirahat. Umam yang selalu manggil orang “mbreew” dan kalo baca, alisnya naik (peace maam._.v). 2 biji kawan Nabiel “kibo” dan Tegar “kiting” yang gokil, ada aja ide gokilnya buat bikin mainan gokil di 96 sampe gokilnya ga ketulungan. Daan at least, Naufal sang “ketua kelas maharaja penguasa kelas pemimpin anak anak ekstra polos dan gila yang datang dari tong sampah tetangga” yang baik hati, labil, dan rajin bolos PM.
Di 96 banyak kejadian unforgottable (asik). Dari saat Rizal nembak Yolanda, simbiosis mutualisme antara Dinar-Damar buat bales pantun, surprise manis Alyaa buat Sulthon waktu ultah, dan berakhir dengan perang kue. Saat anak cowo ganti baju di kelas dan tiba-tiba Bu Evi lewat. Dan ‘something’ antara Sulthon-Alyaa dan Tesya-Candra waktu di depan kelas, it (re: something) happened because of bejaters HA HA . Juga saat pelajaran IPS, anak anak nyanyi lagu wajib ga berhenti-berhenti meskipun udah distop sama Bu Parminah (lo tau kenapa? Karena kita sangat ngantuk brlooh).
Dan yang ga akan lupa saat Falah ngepantun dengan ciri khas “masak aer …” sama Nabiel, Ari, Damar, Tesya, Tegar, dan Dinar yang meragain pantunnya pake ekspresi hilarious terutama saat kata-kata “pocong dugem”. Vebri yang selalu dapet pantun php dari Ezzan yang menyakitkan. Btw anyway busway subway huawei, masih inget “bumbu rendang” dari Tesya? Wakakak
Meskipun ada pro-kontra selama di 96, semuanya tetep solid,kompak,dan sayang sama yang bikin cerita ini :$ dan ngejadiin itu sebuah pelajaran dan kenangan yang berarti. Dan yang terakhir, jangan lupain gue yaa mwaah :*
SALAXIS, WE ARE ROCK!! \M/
Our Memories:
Love, Tesya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar